Selasa, 15 Oktober 2013

Taxoplasma gondii

Diposting oleh Unknown di 02.33
What is Parasitology?? Parasitology is branch of biological science (ecology) that deals with the study of parasites and parasitism. Parasit menghabiskan sebagian hidupnya pada organisme lain. Cara hidup parasit yaitu dengan menumpang untuk sementara ataupun untuk menetap di organisme lain yang biasanya disebut sebagai inang atau hospes. Sekarang saya akan memilih salah satu jenis parasit yang luas berada di belahan dunia yaitu Toxoplasma gondii.
Toxoplasma gondii (T. gondii) sebagai penyebab toxoplasmosis, merupakan parasit yang sangat menarik untuk dikaji dalam sudut pandang hubungan parasit dengan hospes (hostparasite relationship) serta keadaan patologis yang dapat ditimbulkannya pada tubuh hospes.
Toxoplasma gondii termasuk golongan protozoa dan bersifat patogen. Parasit ini dapat ditemukan secara kosmoplit tersebar disegala penjuru dunia baik di negara tropis, subtropis, maupun negara beriklim dingin.

Enzim yang dihasilkan yang dapat menghancurkan sel inang
            Enzim pencernaan yang dihasilkan toxoplasma berupa enzim untuk menembus dinding intestinum. Reproduksi parasit menghasilkan berjuta-juta oocyst yang tidak infeksius, yang akan diekskresikan bersama feses. Di luar tubuh kucing, oocyst mengalami sporulasi (sporogony) yang terjadi paling lama 21 hari, dan menghasilkan oocyst infeksius. Pada daerah dengan suhu panas dan kelembaban tinggi, oocyst dapat tahan hidup sampai satu tahun ini berlangsung pada fase intestinal. Selain itu, ada juga fase ekstraintestinal dapat terjadi pada semua hewan atau manusia yang terinfeksi. Pada fase ini, bentuk tachyzoite (trophozoite) dapat menyebar ke berbagai organ melalui sirkulasi. Dalam jaringan akan berubah menjadi zoithocyste (bradyzoite) yang dapat menjadi persisten selama hidup, menjadi bentuk infeksi khornik atau laten.
Penyakit yang disebabkan Toxoplasma gondii
Parasit ini menyebabkan toksoplasmosis pada manusia. T. gondii merupakan patogen penting selama masa hamil dan pada periode perinatal. Pada wanita hamil yang mendapat infeksi primer dapat terjadi abortus, kelahiran mati atau bayi dilahirkan dengan toksoplasmosis kongenital, yaitu lahir cacat seperti hidrosefalus, retardasi mental dan motorik, kebutaan serta ketulian. Akhir-akhir ini parasit tersebut ditemukan sebagai salah satu penyebab utama penyakit susunan saraf pusat pada penderita AIDS. Walaupun bersifat patogen, T. gondii tidak selalu menyebabkan keadaan patologis pada hospesnya karena parasit ini merupakan parasit “pintar” yang memiliki kemampuan sangat besar untuk beradaptasi dengan tubuh hospes. Penderita bahkan seringkali tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi karena dirinya tidak mengalami tanda dan gejala penyakit yang jelas.
Penderita dengan imunitas tubuh yang kuat apabila terinfeksi T. gondii pada umumnya tidak mengalami keadaan patologis yang nyata walaupun pada beberapa kasus dapat juga mengalami pembesaran kelenjar limfe, rasa lelah yang berlebihan, miokarditis akut, miositis hingga radang otak. Infeksi T. gondii akan memberikan kelainan jelas pada penderita yang mengalami penurunan imunitas seperti halnya penderita penyakit keganasan, infeksi HIV-AIDS atau penderita yang mendpatkan obat-obatan imunosupresan. Penurunan imunitas akan menyebabkan T. gondii dapat berkembang biak secara cepat tanpa dapat dikendalikan oleh kekbalan tubuh hospes. Parasit tersebut dapat berasal dari infeksi baru atau merupakan parasit lama yang sudah ada dalam tubuh dan mengalami reaktivitas.
Mekanisme cara menghancurkan senyawa sel
Penyebaran toxoplasma dapat melalui berbagai cara. Oocyst feses kucing dapat menginfeksi peroral melalui makanan atau minuman yang tercemar, infeksi secara langsung melalui tangan yang tercemar, atau perinhalasi. Stadium trophozoite dapat ditemukan pada sistem sirkulasi, sehingga dapat menyebar melalui transfusi darah, transplantasi organ, air liur, air susu. Pada stadium bradyzoit, toxoplasma dapat menyebar melalui makan daging yang kurang matang atau melalui transplantasi organ. Toxoplasma dapat juga ditularkan secara vertikal dari ibu ke fetusnya (transplasental).

Resiko terhadap inang                                                      
                      Pada individu immunocompromised, toxoplasmosis biasanya dapat menjadi fatal dan dapat menyebabkan kematian, karena menyerang berbagai organ-organ penting. Manifestasi klinis tergantung pada organ yang terinfeksi, misalnya saluran nafas pneumonia, bronchitis, laryngitis (batuk-batuk, sesak nafas), hepatitis (muntah, diare, joundice), jantung (sakit dada, sesak nafas), sistem saraf (inkoordinasi, retardasi mental), dll. Infeksi aktif pada ibu hamil, dapat menyebabkan abortus atau kelainan kongenital pada bayinya. Infeksi pada trismester 1 atau 2 jarang terjadi, tetapi menimbulkan gejala yang paling berat. Kehamilan dapat mengalami abortus atau bayi lahir premature.

Cara masuk T. gondii
Toxoplasma gondii menginfeksi pada manusia dengan berbagai cara, antara lain :
·         Menelan ookista yang dikeluarkan kucing bersama tinjanya
·         Menelan trofosoit yang terdapat pada daging hewan
·         Melalui plasenta pada janin dengan ibu hamil yang menderita toxoplasmosis
·         Lewat transfusi darah atau transplantasi (jarang terjadi)


Gambar 1. T. gondii parasite 


Gambar 2. Siklus hidup dan cara penularan T. gondii

Parasit yang masuk ke dalam tubuh kemudian akan difagosit atau secara aktif masuk ke dalam makrofag untuk berkembang biak secara aseksual di dalam fagosom melalui proses pembelahan diri. T. gondii pada fase ini disebut takhisoit (tachos = cepat) atau endozoit.
Habitat T.gondii pada inang
            T. gondii merupakan parasit yang “sukses” terbukti dengan penyebarannya yang luas di dunia dan jarang membunuh hospesnya sesuai dengan prinsip hubungan hospes – parasit yang “ideal”. Parasit ini dapat menginfeksi golongan omnivora, herbivora, dan karnivora termasuk mamalia, burung serta reptilia. Pada manusia, infeksi T. gondii dapat berdiri sendiri atau bersama mikroorganisme patogen lain dari kelompok TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes simplex virus). Toxoplasma gondii termasuk jenis protozoa, protozoa hidup soliter atau berkoloni pada habitat yang beragam. Sebagian besar Protozoa hidup bebas di laut atau di air tawar, misalnya di selokan, kolam, atau sungai. Jenis lainnya ada yang hidup di tanah. Beberapa jenis Protozoa hidup dalam tubuh hewan atau manusia dengan cara bersimbiosis.

0 komentar:

Posting Komentar

 

sharing is caring Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos